Belum Sepekan ada 1.700 Pelanggaran, Bukti Kesadaran Berlalulintas Sangat Rendah

Belum Sepekan ada 1.700 Pelanggaran, Bukti Kesadaran Berlalulintas Sangat Rendah

INDRAMAYU - Pelaksanaan Operasi Simpatik Lodaya (OSL) 2017 belum genap sepekan digelar, namun petugas sudah mencatat sebanyak 1.700 teguran terhadap pelanggarnya. Dari angka itu dapat disimpulkan bahwa kesadaran dan disiplin dalam berlalu lintas masih sangat rendah.
\"polisi
Polres Indramayu gelar operasi simpatik lodaya 2017. Foto: Tardi/Rakyat Cirebon
Kapolres Indramayu, AKBP Eko Sulistyo Basuki melalui Kasat Lantas, AKP Asep Nugraha mengatakan, sebanyak 1.700 teguran yang dilayangkan pihaknya kepada para pelanggar lalu lintas tersebut terhitung sejak 1 hingga 5 Maret 2017. Sedangkan gelaran OSL baru akan berakhir pada 21 Maret mendatang. \"Selama lima hari kegiatan kami mencatat sangat banyak pelanggaran lalu lintas. 

Tapi kami berharap dengan kegiatan ini nantinya masyarakat akan semakin tertib dalam berlalu lintas,\" jelasnya, Senin (6/3) disela kegiatan yang dipusatkan di Jalan Ahmad Yani, Indramayu kota dan merupakan salah satu Kawasan Tertib Lalu Lintas (KTL).

Dalam kegiatan yang dilaksanakan selama 3 pekan tersebut, sasaran operasinya adalah pengguna jalan, tidak hanya pengendara. Termasuk pejalan kaki, parkir, pedagang kaki lima (PKL), tukang becak, hingga kegiatan penggalian kabel atau pipa yang mengganggu kelancaran lalu lintas atau bahkan berpotensi menimbulkan kecelakaan.

Untuk itu masyarakat khususnya pengguna jalan diimbau agar mematuhi aturan lalu lintas sesuai yang tertuang dalam Undang-undang Nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan. Sehingga mampu meminimalisir tingkat pelanggaran dan menekan angka kecelakaan di wilayah hukum Polres Indramayu. \"Kami meminta masyarakat ikut mensukseskan operasi ini. Dan sebagai pengguna jalan harus bisa menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas, budayakan keselamatan sebagai kebutuhan,\" ujarnya.

Operasi tersebut, lanjutnya, sasarannya menitikberatkan pada optimalisasi semua fungsi dengan didukung fungsi operasional lainnya. Dan dalam pelaksanaannya mengedepankan konsep preemtif, preventif, bahkan bila dibutuhkan akan menerapkan tindakan refreshif. 

\"Semua permasalahan yang ditimbulkan dari berbagai hal akan bermuara pada gangguan keamanan dan ketertiban,\" ungkapnya.

Selain itu, dalam kegiatan tersebut, juga diwarnai pembagian helem gratis kepada pengendara sepeda motor yang kedapatan melakukan pelanggaran. Namun sebelumnya petugas memberikan pemahaman pentingnya mematuhi aturan berlalu lintas yang disertai penempelan stiker pada badan kendaraan. (tar)

Sumber: